TUNDUK DITINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN SEBAB DIAM ADALAH PENGKHIANATAN
Photobucket   Photobucket   Photobucket

15 Oktober 2011

Jangan Banyak Bersumpah


“ Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertaqwa dan mengadakan Ishlah diantara manusia. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. Allah tidak kamu lantaran sumpahmu yang tidak dimaksudkan (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) dalam hatimu……”
Ayat-ayat ini diturunkan tentang diri seorang sahabat bernama Abdullah bin Rawahah bersumpah tidak akan masuk rumah Basyir, tidak akan mau berbicara dengannya dan tidak akan berdamai (Ishlah) atas perselisihannya itu. Bahkan setiap kali dinasehati orang , ia selalu mengatakan; Aku sudah terlanjur bersumpah dengan Nama Allah untuk tidak berbuat, karena itu tidak halal bagiku untuk berbuat baik( haram aku berbuat baik) lantaran sumpahku itu.
Begitulah lalu Allah SWT menurunkan ayat ayat di atas.
Banyak sumpah adalah dicela Alloh dengan firmanNya : “ Dan jangan engkau taat kepada orang yang banyak sumpah lagi hina.”
Dari petikan ayat diatas, bisa disimpulkan bahwasanya kita diharuskan berhati-hati dalam bertutur kata terlebih lagi jika sudah membawa nama Allah SWT atau Agama. Jangan sampai kita terjebak dengan kata-kata yang kita ucap sendiri hingga akhirnya hanya akan merugikan diri kita sendiri.
Imam Fakhrur Rozi berkata : “ Hikmahnya diperintahkan untuk memperkecil sumpah itu, karena orang yang sering bersumpah dengan nama Allah SWT dalam hal-hal yang sedikit dan banyak, itu hanya akan merupakan lip service, sebentar-bentar berlompatan ”Demi Alloh” dari mulutnya, sedang sumpah itu sendiri tidak berbekas dalam hatinya. Sehingga ia tidak dijamin akan selamat dari sumpah dusta.
Sedang salah satu kesempurnaan pengagungan Allah SWT ialah menjadikan penyebutan asma Allah SWT itu selalu berada dalam hatinya. Bukan sekedar bersaksi dengan menyebut nama Allah SWT hanya untuk kepentingan duniawi atau hanya dijadikan alasan sebagai penguat argumentasi. Namun mampu berinteraksi antara hati, pikiran dan lisan sehingga ada keselarasan antara hati dan perkataan kemudian direalisasikan dengan tindakan. Yang akhirnya mampu menghasilkan kebijaksanaan dalam setiap mengambil keputusan. (Ika, KPI )

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
>